Salah satu perintah Allah kepada setiap manusia setelah kewajiban kita kepada Allah, yaitu birrul Walidain. Di zaman sekarang masih banyak yang tidak mengetahui apa kewajiban anak kepada orangtua mereka. Walaupun orang seseorang sudah mengaji, masih saja ada kasus dimana terjadi konflik antara anak dan orang tua.
Makna Birrul Walidain
Birrul Walidain dalam kitab misbah al munnir (kamus), secara bahasa al birr artinya kebaikan, lawan dari kedurhakaan. Secara istilah, berbuat baik kepada kedua orang tua dengan hati, ucapan, perbuatan, dan tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tidak terucap dari lisan kita kata-kata yang dapat menyinggung perasaan mereka. Kita berbakti bukan sekedar karena mereka orang tua kita, namun karena ini adalah perintah Allah dan akan ada ganjaran dari Allah karena birrul walidain adalah ibadah yang besar kepada Allah.
Dalil-Dalil
Dalil-dalil yang menunjukkan wajibnya berbakti kepada orang tua, antara lain,
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (Q.S. An Nisa :36)
Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). (Q.S Al An’am 151)
23. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.
24. dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Q.S. Al Isra’ :23-24)
dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S Luqman : 14)
“Dari Abdullah bin Mas’ud katanya: ‘Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal-amal paling utama dan dicintai Allah,’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktu), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah.’” (HR. Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9)
Keutamaan Birrul Walidain
Bila berbakti kepada orang tua, akan ada beberapa keutamaan :
- Allah menjadikan perintah birrul Walidain beriringan dgn perintah tauhidullah. Artinya, keutamaannya sangat besar karena hak Allah disertakan bersama hak kedua orangtua, seperti yang tercantum pada dalil-dalil diatas. Mengapa Allah menggabungkan keduanya?
- Kedua orang tua adalah sebab keberadaan seorang anak, dan juga penyebab pendidikan dari mereka. Tidak ada kenikmatan selain dari Allah, kecuali dari kedua orangtua kita. Tidak akan ada yang dapat menggantikan nikmat yang diberikan orangtua kita.
- Kenikmatan yang diberikan oleh kedua orang tua menyerupai kenikmatan yang diberikan oleh Allah, dalam arti bahwa kedua orang tua memberikannya, mereka tidak meminta pujian dan tidak meminta balasan.
- Allah tidak pernah merasa bosan memberi kenikmatan kepada hambaNya, walaupun ia melakukan dosa yang besar. Ketika dia bertaubat, Allah akan melimpahkan rahmat dan ampunan. Begitu pula kedua orangtua kita.
- Tidak ada kesempurnaan, kebaikan yang mungkin didapatkan oleh seorang anak, melainkan kedua orangtua berusaha untuk mendapatkannya. Makanan yang terbaik, pakaian yang terbaik, pendidikan terbaik selalu diusahakan oleh kedua orangtua kita. Orang lain mungkin akan saling iri terhadap kebaikan yang diterima orang lain, namun tidak seperti halnya dengan orangtua kita.
- Birrul Walidain adalah akhlak nya para nabi.
28. Ya Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahKu dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”.(Q.S Nuh :28)
40. Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.
41. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (Q.S Ibrahim: 40-41)
30. Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (Q.S Maryam 30-32)
- Allah mengabulkan doa orang yang berbakti kepada kedua orangtua nya. Kisah ashhabul kahfi, tiga orang yang terjebak di dalam gua. Ketika mereka sedang safar, turunlah hujan, mereka berteduh di dalam gua, tiba-tiba pintu gua menutup. Lalu mereka bertawashul (meminta pertolongan Allah dengan kebaikan yang telah dilakukannya). Satu persatu dari pemuda tersebut menyebutkan kebaikan yang telah mereka lakukan. Orang pertama bercerita tentang dia yang pernah memerah susu untuk diberikan kepada kedua orangtua nya. Sesampainya dia di rumah, didapati kedua orang tuanya sudah tertidur. Dia tidak berikan kepada siapa pun sebelum orangtuanya bangun. Lalu pemuda pertama berkata, “Ya Allah jika ini amalan yang baik, maka bukakanlah pintu gua ini”. Lalu terbukalah sedikit pintu gua tersebut. Orang kedua, dia pernah meninggalkan zina karena takut kepada Allah. Lalu ia meminta kepada Allah agar pintu gua terbuka, dan terbukalah sedikit lagi pintu gua. Orang ketiga, bercerita bahwa ia pernah memberikan hasil ternaknya kepada semua pegawainya. Ia melakukan hal itu hanya karena ingin mendapatkan melihat wajah Allah. Pintu gua pun terbuka. Dari kisah diatas kita dapat ketahui bahwa Allah mengabulkan doa orang yang berbakti kepada orangtua.
- Dengan birrul walidain, seseorang akan mendapatkan ampunan dari Allah. Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah. Lalu, ia mengakui bahwa dia pernah melakukan dosa besar. Lalu ia bertanya apakah Allah akan memberi ampunan padanya? Rasulullah menjawab, berbaktilah kepada ibu, ketika ia sudah tidak mempunyai ibu, maka dianjurkan untuk berbuat baik kepada bibinya, saudara perempuan dari ibu.
Suatu hari ibnu Abbas didatangi seseorang. Ia berkata ia telah mengkhitbah seorang wanita, namun ditolak. Dan wanita itu dilamar oleh orang lain. Kemudian wanita itu menikah. Maka orang itu cemburu dan membunuh wanita tersebut. Apakah aku akan mendapatkan ampunan? Ibnu Abbas menjawab apa kau masih memiliki ibu, pemuda itu menjawab tidak. Ibnu Abbas menjawab, beribadahlah untuk lebih mendekatkan kepada Allah. Maka seseorang bertanya kepada Ibnu Abbas, “Mengapa engakau menanyakan ibunya?” Ibnu Abbas menjawab, “Karena aku tidak tau ibadah lain yang dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah”.
- Birrul Walidain adalah sebab seseorang masuk ke syurga Allah. Hadist dari Imam Ahmad, dari Aisyah Radiyallahu Anha. Rasulullah bersabda, “Aku tertidur, aku melihat diriku berada di dalam syurga, ada suara orang yang sedang membaca Al Qur’an. Siapa itu?” Lalu malaikat menjawab, “Itu adalah Haritsah Ibnu Nu’man”. Itulah balasan dari orang yang berbakti. Dan semasa hidupnya Haritsah ibnu nu’man adalah orang yang berbakti kepada ibunya.
Semoga bermanfaat.Sumber:
- Kajian “Surat Cinta Teruntuk Ayah Bunda” oleh al-Ustadz Wira Bachrun al-Bankawy
- http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/saudariku-janganlah-engkau-sakiti-kedua-orangtuamu.html
Yogyakarta, 21 Dzulhijjah 1435 H/16 Oktober 2014